Harga Emas Kian Kinclong usai Joe Biden di Ambang Kemenangan Pilpres AS
Harga emas naik di hari Jumat. Ini jadi minggu terbaik semenjak Juli, sebab dolar menurun serta bertambahnya kesempatan kemenangan Joe Biden dalam pilpres AS menggerakkan keinginan untuk RUU kontribusi virus corona yang semakin besar.
situs taruhan slot terbesar game slot online dengan banyak fasilitas
Diambil dari CNBC, Sabtu (7/11/2020), harga emas di pasar spot naik 0,1 % jadi USD 1.950,12 per ounce, di lajur untuk peningkatan mingguan 3,6 %, paling besar semenjak akhir Juli. Emas berjangka AS naik 0,5 % jadi USD 1.955.60.
"Devaluasi dolar AS sudah menggerakkan harga emas ke tingkat paling tinggi enam minggu, beberapa keinginan safe-haven di tengah-tengah ketidakjelasan pilpres serta bertambahnya masalah COVID-19," kata riset senior Kitco Metals Jim Wyckoff.
"Pasar mempertimbangkan kemenangan Biden, (yang) akan ke arah pada semakin banyak program stimulan pemerintahan serta itu bisa mengakibatkan inflasi harga yang memiliki masalah di masa datang dan turunkan nilai dolar," lebih.
Emas, yang dipandang seperti lindung nilai pada inflasi serta pengurangan nilai mata uang, sudah bertambah 28 % tahun ini. Disokong oleh stimulan global besar untuk menolong ekonomi yang dirundung virus corona.
Membuat emas tambah murah untuk pemegang mata uang yang lain, dolar berada di dekat tingkat paling rendah dua bulan.
Joe Biden dari Partai Demokrat makin dekati Gedung Putih, sesaat Presiden Republik Donald Trump secara salah mengakui jika penyeleksian itu "diculik" darinya, bahkan juga saat suara masih dihitung di beberapa negara sisi khusus.
"Walau ketidakjelasan pemilu AS yang tetap bersambung hilangkan potensial paket stimulan langsung, pasar yakin jika selanjutnya akan tiba, serta kemungkinan itu penyebabnya emas bergerak naik," kata riset ED&F Man Capital Markets Edward Meir.
"Kami mempunyai peluang yang pantas untuk harga emas capai USD 2.000 per ons pada bulan akhir bila tidak kurang awalnya," sambungnya.
Data awalnya memperlihatkan upah nonpertanian AS bertambah 638.000 pekerjaan bulan kemarin, sesaat tingkat pengangguran menurun jadi 6,9 % dari 7,9 % pada September.
Di awal November 2020 ini nampaknya akan berlangsung beberapa hal yang bisa memengaruhi harga emas. Kecuali pemilu AS, ada juga informasi suku bunga bunga Federasi Reserve serta banyak hal yang lain. Terhitung angka ketenagakerjaan AS dari Oktober.
Kondisi itu diprediksi akan memengaruhi harga emas. Sekarang ini, harga emas terlihat benar-benar naik-turun sepanjang pekan terakhir bulan Oktober.
Harga emas tutup perdagangan bulan Oktober dengan kehilangan tingkat kunci USD 1.900 per ons. Ini sebab harga emas menyentuk tingkat paling rendah sebulan di USD 1.859 pada perdagangan hari Kamis.
Dikutip dari situs Kitco, Senin (2/11/2020), harga emas berjangka Comex Desember diperjualbelikan pada USD 1,880.20 per ons, naik 0,65 % pada Jumat (30/10).
Direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug menjelaskan, baik gelombang biru atau gelombang merah di pengambilan suara, akan mempunyai dampak positif di harga emas. Menurut dia, pasar sudah terima info bermacam berkaitan kekuatan Joe Biden versi Donald Trump untuk memenangi penyeleksian.
"Bakal ada volatilitas yang berlangsung pada Senin, Selasa malam. Hari-hari perdagangan riil ialah Rabu, Kamis, serta Jumat. Tidak perduli siapakah yang menang, bakal ada paket stimulan berarti yang dimasukkan pada pasar, yang bisa menjadi benar-benar bullish pada logam," kata Hug.
Hug menambah, ketidakjelasan terbear ialah saat hasil pemilu tidak juga dipublikasikan. "Bila ada juara yang pasti, saham akan naik, serta harga emas akan naik baik sejauh Selasa malam atau mungkin dengan perdagangan tadi malam di Eropa," kata Hug.
"Bila kita mempunyai gelombang biru, kita pinjam serta belanjakan semakin banyak serta harga emas naik. Bila kita mempunyai gelombang merah, kita habiskan sedikit semakin sedikit, tapi itu masih baik untuk emas," kata Malek.
Sesaat, bila tidak ada juara yang pasti, Hug mengatakan pasar saham akan ada di bawah desakan. Di mana beberapa orang akan berpindah ke uang tunai, serta itu menjadi negatif untuk harga emas.
Kepala taktik global TD Securities, Bart Melek menyaksikan ada kesepakatan di pasar jika siapa saja yang menang, AS akan memperoleh stimulan pajak, serta tetap akan mempunyai suku bunga rendah. Seirama dengan Hug, Malek menjelaskan skenario terjelek untuk harga emas ialah saat belum terang siap apemenangnya. Menurutynya, ini akan membuat ketakutan serta penangguhan paket stimulan pajak.
"Sesudah kita memperoleh hasil yang pasti, kita memperoleh stimulan. Kemungkinan tidak sebesar bila kita memperoleh pemerintah yang terpecah, tetapi kita akan memperoleh suatu hal.sebuah hal. Serta saat ini, pasar sudah dipasarkan sebab kita tidak mendapatkan apa-apa," kata Melek.
Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady menjelaskan, bila USD 1.925 bisa ditembus ke atas, harga emas dapat capai USD 1.970. Bahkan juga menurut dia, harga emas mungkin untuk ada di tingkat USD 2.000 per ons pekan kedepan.
Kecuali hingar penyeleksian Presiden AS, pasar akan mempunyai beberapa data ekonomi untuk diolah, terhitung informasi suku bunga Federasi Reserve. Riset memprediksi The Fed tetap akan mengutamakan keperluan stimulan pajak pada tatap muka minggu kedepan.
"The Fed [kemungkinan] akan menjaga bias dovishnya pada tatap muka FOMC hari Kamis dengan janji untuk siap-siap serta tawarkan semakin banyak stimulan bila dibutuhkan. Kami mengharap untuk menyaksikan mereka mengulang point jika peraturan pajak ialah alat yang lebih efisien di saat ini," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.
Disamping data, informasi berkenaan ketenagakerjaan AS akan jadi fokus perhatian. Kesepakatan pasar memprediksi sudah ada tambahan 600 ribu pekerjaan sejauh Oktober 2020.
Harga Emas Antam alami kenaikan tajam sampai 1 juta